Penggemar Hoki Columbus Adalah yang Paling Setia di Liga

Ketika Anda berpikir tentang pusat hoki, kota-kota seperti Toronto, Montreal, Chicago, atau Boston mungkin terlintas dalam pikiran. Namun, di jantung Midwest terdapat basis penggemar yang tidak selalu mendapatkan pengakuan yang layak — Columbus. Sebagai rumah bagi Columbus Blue Jackets, kota ini tidak lagi hanya tentang sepak bola perguruan tinggi atau bir buatan sendiri. Kota ini telah menjadi tempat berkembangnya hoki, didorong oleh basis penggemar yang sangat setia yang hadir, tetap bersemangat, dan berdarah biru, apa pun hasilnya di atas es.
Loyalitas dalam olahraga bukan hanya tentang kemenangan. Ini tentang muncul ketika tim sedang terpuruk, berdiri tegak selama pembangunan kembali, dan menemukan kegembiraan dalam kemenangan kecil. Dan jika itu definisinya https://columbushockey.org/, maka penggemar Columbus bisa dibilang yang paling setia di seluruh NHL.
Kota yang Merangkul Permainan
Hoki tidak selalu menjadi jantung dunia olahraga Columbus. Ketika Blue Jackets diperkenalkan ke NHL pada tahun 2000, banyak pengamat luar tidak yakin apakah kota itu dapat mempertahankan waralaba hoki profesional. Bagaimanapun, Columbus secara tradisional adalah kota sepak bola, rumah bagi Universitas Negeri Ohio dan komunitas yang berdarah merah dan abu-abu. Namun sejak Blue Jackets turun ke lapangan, kota itu menerima mereka — dan tidak pernah melepaskannya.
Meskipun mengalami kesulitan selama bertahun-tahun, rekor yang kurang memuaskan, dan pergantian pemain yang cukup banyak, penggemar Columbus terus berdatangan. Mereka memenuhi Nationwide Arena dalam suka dan duka, sering kali tiket pertandingan terjual habis selama musim-musim ketika babak playoff menjadi harapan yang jauh. Dedikasi semacam itu tidak datang dari minat yang biasa-biasa saja; itu datang dari gairah — murni dan sederhana.
Menghadapi Badai
Setiap waralaba menghadapi kesulitan, tetapi perjalanan Blue Jackets telah dipenuhi dengan lebih dari sekadar kemunduran. Dari pilihan draft tinggi yang tidak berhasil hingga pemain bintang yang pergi sebagai agen bebas atau menuntut perdagangan, Columbus telah mengalami banyak kekecewaan. Namun, para penggemar tidak pernah berpaling. Ambil contoh musim 2018–19. Blue Jackets menjadi berita utama dengan menyapu bersih Tampa Bay Lightning yang sangat difavoritkan di babak pertama playoff — momen yang menggemparkan liga. Namun, kegembiraan itu mereda beberapa bulan kemudian ketika pemain kunci seperti Artemi Panarin, Sergei Bobrovsky, dan Matt Duchene hengkang sebagai agen bebas.
Bagi banyak basis penggemar, eksodus semacam itu akan sangat menyakitkan. Namun di Columbus, hal itu menjadi bahan bakar. Alih-alih memikirkan siapa yang hengkang, penggemar justru semakin mendukung siapa yang bertahan — dan siapa yang akan datang berikutnya. Mereka muncul, bersorak lebih keras, dan memastikan para pemain yang mengenakan kaus merasa dihargai.

Budaya Hoki yang Unik
Yang membedakan penggemar Columbus adalah semangat mereka yang didorong oleh komunitas. Anda tidak akan menemukan banyak penggemar berat selebritas atau elit perusahaan yang memenuhi barisan depan di Nationwide Arena. Yang akan Anda temukan adalah keluarga, pemegang tiket musiman lama, mahasiswa, dan penggemar berat yang telah ada di sana sejak hari pertama. Cannon — simbol ikonik hoki Blue Jackets — ditembakkan setelah setiap gol, dan itu bukan sekadar tipuan. Itu bagian dari ritual, perayaan yang telah menjadi pusat pengalaman menjadi penggemar Columbus. Tidak masalah apakah itu pertandingan pramusim atau Game 7. Saat Jackets mencetak gol, meriam meledak, para penggemar bersorak, dan untuk sesaat, seluruh kota tampak bergetar karena bangga.
Acara tailgate di Arena District, pesta menonton komunitas, dan penggemar yang bepergian secara massal ke pertandingan tandang — tradisi ini tidak lahir dalam semalam. Tradisi ini dibangun selama beberapa dekade, dipupuk oleh kecintaan terhadap permainan dan komitmen terhadap tim yang melampaui menang dan kalah.
Generasi Berikutnya
Mungkin bukti terkuat dari kesetiaan Columbus adalah cara kota ini membesarkan generasi penggemar hoki berikutnya. Hoki pemuda berkembang pesat di wilayah tersebut, dengan gelanggang tetap sibuk dan lebih banyak anak-anak yang mengikat sepatu roda daripada sebelumnya. Kehadiran Blue Jackets telah memicu gerakan akar rumput yang jauh melampaui malam pertandingan.
Anda akan melihat anak-anak mengenakan kaus Jackets di sekolah, keluarga-keluarga yang menghabiskan akhir pekan mereka dengan pertandingan, dan anak-anak kecil berteriak “Ayo Jackets!” dengan penuh semangat. Itu bukan sekadar fandom — itu adalah perubahan budaya. Itu pertanda bahwa Columbus tidak hanya menjadi tuan rumah bagi tim NHL; kota ini menjadi kota hoki sejati.
Antusiasme yang berkelanjutan ini — bahkan selama tahun-tahun tanpa play-off — menunjukkan bahwa penggemar Columbus tidak akan ke mana-mana. Mereka bukanlah pendukung yang hanya datang pada saat-saat tertentu. Mereka sangat terhubung dengan tim mereka, terlibat secara emosional dalam setiap musim, dan bangga dengan identitas yang telah mereka bentuk di liga yang penuh dengan kekuatan-kekuatan bersejarah.
Pengakuan yang Sudah Lama Dinantikan
Selama bertahun-tahun, media nasional mengabaikan Columbus sebagai pasar hoki yang serius. Beberapa mempertanyakan kelangsungan hidup waralaba tersebut. Yang lain gagal memahami betapa bersemangatnya basis penggemar itu sebenarnya. Namun, perlahan dan pasti, persepsi itu berubah — dan memang seharusnya begitu. Blue Jackets telah menjadi tim yang tidak dapat diremehkan, terutama di kandang sendiri. Para pemain sering berbicara tentang atmosfer di Nationwide Arena, menggambarkannya sebagai salah satu tempat yang paling berisik dan paling energik.